
SPI Pastikan Seleksi Beasiswa KIP Kuliah UIN Antasari Tepat Sasaran
(Red: Muhammad Raihan Rafli)
Banjarmasin – Satuan Pengawasan Internal (SPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin turut mengawasi jalannya seleksi Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah tahun 2025 yang berlangsung selama lima hari. Seleksi dimulai pada Selasa hingga Jumat (23–26 September 2025) di Kampus 1, lalu berlanjut pada Senin (29 September 2025) di Kampus 2 Banjarbaru.
Proses seleksi tersebar di beberapa titik, yakni Gedung Rektorat dan Gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Kampus 1, serta Kampus 2. Dari seluruh lokasi tersebut, Gedung PTSP Kampus 1 menjadi pusat utama karena di sanalah ratusan mahasiswa antre mengikuti wawancara.
Seleksi beasiswa ini dilakukan secara ketat, terdiri atas dua tahap. Setelah seleksi administrasi yang menyaring 600 pendaftar menjadi 528 peserta, kini mereka menjalani tes wawancara. Proses wawancara dilakukan oleh dua pewawancara, masing-masing menggali aspek yang berbeda, mulai dari validitas data dan kondisi ekonomi keluarga hingga prestasi akademik. Pewawancara lain fokus pada kemampuan membaca Al-Qur’an, pemahaman, serta pengamalan nilai-nilai Islam.

Kepala Sub bagian Kemahasiswaan Ahmad Rifai, S.Ag., M.H.I. menegaskan pentingnya seleksi berlapis untuk memastikan penerima beasiswa benar-benar tepat sasaran. Kepala Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, H. Haris Fadilah, S.Ag., M.Pd.I., juga menambahkan bahwa pihak kampus memberikan pelayanan jemput bola dengan mendatangi mahasiswa di Kampus 2 Banjarbaru agar proses seleksi lebih merata.

Selanjutnya, survei lapangan akan dilakukan ke rumah calon penerima beasiswa untuk memastikan kebenaran data yang diajukan. “Kami ingin informasi yang disampaikan benar-benar valid,” tegas Rifai.
Keterlibatan SPI bertujuan memastikan pelaksanaan seleksi berjalan transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik penyimpangan. Sebagai bagian dari sistem pengendalian internal, SPI mengawal agar setiap tahap seleksi berjalan objektif, sehingga beasiswa tepat sasaran kepada mahasiswa yang benar-benar membutuhkan.
Selain wawancara, Tim Verifikasi akan melakukan kunjungan langsung ke rumah calon penerima. Dengan metode ini, data yang disampaikan mahasiswa dapat dipastikan valid. Tahun ini, kuota penerima KIP Kuliah di UIN Antasari ditetapkan sebanyak 300 orang.

“Harapan kami, penerima beasiswa dapat memanfaatkannya sebaik mungkin untuk menyelesaikan kuliah tepat waktu, memiliki akhlak yang baik, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat,” ujar Rifai.



